Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Medan Denai Rajai Lintasan Sepatu Roda

Senin, 09 September 2019, 14.21 WIB Last Updated 2020-11-20T22:44:19Z

GLOBALMEDAN.COM - MEDAN, Lintasan Medan Roalerskate, Cadika, menjadi saksi bisu kehebatan atlet-atlet Medan Denai di cabang olahraga sepatu roda dalam gelaran Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XI/2019. Dari 11 kecamatan yang mengirimkan atletnya, Medan Denai menjadi peraup medali emas terbanyak selama tiga hari sepatu roda dipertandingkan, yakni sejak Jum'at (6/9/2019) hingga Minggu (8/9/2019).

Pada cabor sepatu roda ini memperebutkan 22 medali emas. Sebanyak 10 emas direbut atlet-atlet Medan Denai. Kemudian disusul masing-masing 3 emas untuk atlet-atlet Medan Selayang dan Medan Helvetia. Sementara Kecamatan Medan Tembung, Medan Area dan Medan Sunggal masing-masing memperoleh 2 emas.

Raihan medali emas Medan Denai ini tidak terlepas dari penampilan gemilang tiga atlet putra putrinya, yakni M Fackhriy Adzakwan, Laura Ivana Tesalomania Sihaloho, dan Daniel Gasita yang masing-masing menyumbangkan 2 emas. Ditambah emas dari nomor beregu relay 3000 M Putri, dan 2 emas lainnya di nomor free style.

Sementara pundi-pundi emas Medan Selayang didapat dari peraih medali terbanyak di sepatu roda Porkot tahun ini, yakni Zahra Nabila. Siswi kelas 2 SMP Siti Hajar Medan ini menyumbangkan keseluruhan emas untuk Medan Selayang, plus 1 perak dan 1 perunggu. Bisa dimaklumi, Zahra baru saja pulang berlatih dari Taiwan bersama tim sepatu roda Sumut yang dipersiapkan ke PON 2020 Papua.

Sedangkan 3 emas Kecamatan Medan Helvetia keseluruhan diperoleh dari nomor free style. Nomor ini sendiri dipertandingkan pada Minggu (8/9/2019) di halaman Gedung CNI, Pondok Kelapa.
Ketua Panitia Cabor Sepatu Roda, Rahmad Nur Lubis menjelaskan, secara keseluruhan ada 63 atlet yang berlaga di Porkot tahun ini. Mereka tergabung dalam 5 klub sepatu roda yang ada di Kota Medan, yang kemudian mewakili 11 kecamatan. Dia berharap, pada Porkot berikutnya bisa digelar lebih baik lagi dengan atlet yang lebih banyak agar persaingan lebih ketat.

"Secara fasilitas kita bersyukur kota Medan sudah mempunyai lintasan khusus sepatu roda. Namun harus kita akui, pemerataan prestasi masih perlu ditingkatkan. Semoga di tahun-tahun mendatang kecamatan-kecamatan lain bisa mengirimkan atletnya dan mempersiapkannya dengan lebih serius tanpa bergantung pada pengelolaan klub semata," beber Rahmad di Medan Roale skate.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia (Porserosi) Medan, Eko Kalo mengatakan cukup puas dengan gelaran Cabor Sepatu Roda pada Porkot tahun ini. Namun, ia menambahkan, waktunya sangat mepet dengan Pra Pon yang digelar pekan ini di Bekasi.

"Sebagian atlet sepatu roda kita tidak bisa mengikuti Porkot karena sudah berada di Bekasi untuk menghadapi Pra Pon. Dan beberapa pemenang Porkot ini pun langsung menyusul ke sana pada Minggu sore ini juga," jelasnya.

Eko menegaskan kualitas pemenang dari Porkot tidak berkurang dengan ketidakhadiran atlet-atlet yang dipersiapkan ke PON. Menurutnya, Porkot ini sangat baik untuk menambah jam terbang atlet-atlet muda sepatu roda milik Kota Medan. "Inilah kesempatan bagi mereka menapaktilasi para seniornya yang telah lebih dulu berangkat ke Pra Pon. Kita akan memberangkatkan sebagian mereka juga untuk berlaga ke sana," tukas dosen FH USU tersebut.

Sementara Wakil Ketua Porserosi Sumut, Doly Dalimunthe, menambahkan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan atlet-atlet sepatu roda Sumut untuk berlaga di PON 2020. Karena itu, mereka mengirim 8 atlet menjalani TC di Taiwan selama 2 bulan. "Kita harap sepatu roda bisa menjadi penyumbang medali emas untuk Sumut di PON. Selama ini kita belum pernah meraih medali dari cabor ini, tapi ke depan kita yakin dengan persiapan yang kita lakukan akan bisa memperoleh medali," jelasnya. (Bambang)
Komentar

Tampilkan

  • Medan Denai Rajai Lintasan Sepatu Roda
  • 0

Terkini