Mengenang 37 Panglima Raja SiSingamangaraja XII Tewas Di bunuh Belanda Lalu Di Kubur Massal Oleh Masyarakat
Humbahas, Kecamatan Tabintang yang luas 22997 dengan jumlah penduduk 8408 jiwa bertetangga dengan Kecamatan Parilitan, Pakkat, dan Pakpak Barat.
Kecamatan yang telah memisahkan diri dari Kecamatan Parlilitan tahun 2004 memiliki alam yang sejuk dan memiliki cerita sejarah.
Kecamatan Tarabintang daerah penghasil tanaman petani,durian dan jengkol.
Dari pantauan wartawan makam Panglima perlu di beritakan dan semoga bermanfaat bagi generasi mendatang.
Mungkin beberapa sanak famili dari panglima Raja Sisingamangaraja XII tidak akan mengetahui dengan jelas di mana keluarga mereka yang dulunya ikut mendukung Raja Sisingamangaraja XII pada saat melawan penjajahan Belanda di tanah Tapanuli.
Di Kecamatan Tabintang terungkap kembali salah satu sejarah makam 37 Panglima SiSingamangaraja XII yang tewas di bunuh lalu di kubur masyarakat.
Namun di saat menunggu perintah Raja Sisingamangaraja XII 37 Panglima yang setia duduk dan sambil menghidupkan api unggul.
Tiba tiba pasukan Belanda datang dan bertemu lalu menembaki 37 Panglima Raja Sisingamangaraja XII.
Di dalam kuburan massal tersebut 37 Panglima Raja Sisingamangaraja di kubur massal pada saat istirahat.
Menurut masyarakat seputar Makam Panglima mereka tewas di bunuh pada saat istirahat dan hendak menunggu perintah Raja Sisingamangaraja XII pada saat turun hujan.
Inilah nama-nama 37 Panglima Raja Sisingamangaraja XII yang tewas di bunuh Belanda ;
1. Manase Simorangkir, Komandan
Perang yang berasal dari
Tarutung.
2. Pangulima Jonggak yang berasal
dari Aceh.
3. Rior Purba yang berasal dari
Bakara.
4. Jommel yang mungkin berasal
dari Pakpak.
5. Lengkap yang berasal dari
Pakpak.
6. Ranggit Tinambunan yang
berasal dari Kasturi,Parlilitan.
7. Teuku Imun yang berasal dari
Aceh.
8. Teuku Brahim yang berasal dari
Aceh.
9. Ronggur Berutu yang berasal dari
Pakpak.
10. Rakit Sikedang yang berasal dari
Gayor,Aceh.
11. Renteng Manik,yang berasal dari
Pakpak.
12. Sumpat Capah yang berasal dari
Pakpak.
13. Haposan yang diduga berasal
dari Pusuk,Parlilitan.
14. Ikut Maha yang berasal dari
Simbara,Parlilitan.
15. Tuan Nabolas yang berasal dari Pusuk,Parlilitan.
16. Jugul Mungkur yang berasal dari Laemaga,Tarabintang.
17. Pa Gotik Mungkur yang berasal dari Rambung,Tarabintang.
18. Jongkeh Mungkur yang berasal dari Anggota,Tarabintang
19. Cuba Sihotang yang berasal dari Huta Imbau,Tarabintang.
20. Dukut Sihotang yang berasal dari Huta Imbau,Tarabintang.
21. Kutur Nahampun yang berasal dari Laemaga,Tarabintang.
22. Tiba yang berasal dari Toba
23. Opung Sonia Situmorang yang berasal dari Sihorbo,Pakkat.
24. Balno yang di duga berasal dari Pakpak.
25. Tinggal Tumanggor yang berasal dari Anggocti,Tarabintang.
26. Mangantar Sitohang yang berasal dari Laemaga,Tarabintang.
27. Jangil Mungkur yang berasal dari Anggocti,Tarabintang.
Namun sepuluh orang lagi yang di kubur di makam tidak di ketahui nama namanya. Ada beberapa dari Mereka yang tewas karena melompati jurang Aek Rambe.

Keterangan ini di terima dari keturunan Alm.Londer Situmorang yang lahir dari Huta Imbau,cucu dari putri pak Jarot Sihotang.
Yang paling di sesalkan masyarakat pada saat pemugaran Makam Panglima Raja Sisingamangaraja XII tidak di lampirkan nama nama Panglima yang tewas terbunuh.
Dan makam yang di pugar tidak sesuai dengan aslinya di mana Panglima yang tewas di kubur di lokasi lahan yang sudah di bebaskan masyarakat.
Pada sat ini lokasi makam yang usai di pugar pada 27 juni 1981 pada masa kabupaten Tapanuli Utara kini.

bagai bangunan tidak mengandung sejarah,
Semoga dengan kembali di jelaskan untuk di ketahui masyarakat dan Pemerintah agar nantinya sejarah perjuangan Raja Sisingamangaraja XII tidak terlupakan bagi generasi mendatang yang berada di Desa Tarabintang.

Tanggapan Camat Binsar Marbun,S.Pd.MM ," makin cepat makin bagus. Sudah lama kita menunggu bagaimana cara pengembangan makam 37 Panglima". (Charles)
Editor : Grestanto Siahaan