Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah mulai membahas mengenai skenario penerapan New Normal.
"Dengan penerapan kebijakan ini diharapkan dapat menggerakkan sosial dan ekonomi masyarakat dalam situasi tanggap darurat virus Corona atau Covid-19," kata Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Menurut Ijeck saat memimpin rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid-19, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan, Jalan Jenderal Sudirman, Medan
Covid-19 ini akan menjadi pandemi yang terus melekat di dunia ini.
"Untuk itu kita harus membuat pola kehidupan baru, seperti berinteraksi serta semua pola kegiatan kita ubah sebelum ditemukannya vaksin ini,” katanya, Jumat (29/5/2020).
Dia juga berharap pola hidup baru atau new normal harus dapat disiapkan di setiap aspek, mulai dari dunia usaha hingga tempat ibadah.
Selain itu, sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan kepada masyarakat masih perlu digalakkan, sehingga jika saatnya nanti new normal harus dijalankan, Sumut sudah siap.
Ijeck juga mengajak pemegang kebijakan agar dapat bersama-sama mengawal dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai hal itu.
“Kita mohon bersama-sama ikut mengawal memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa virus ini belum selesai. Bagaimana pelaksanaannya nanti disosialisasikan, tentunya penerapan ini harus ada ketegasan dari kita,” kata Ijeck.
Senada dengan Ijeck, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda), Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto
Menurut Wakapolda dalam penerapan new normal harus dipersiapkan jauh hari. Meski begitu, katanya Sumut belum bisa melaksanakan new normal. Pasalnya, angka reproduksi dasar wabah (R0) belum memenuhi syarat untuk diberlakukannya new normal.
Untuk pemberlakukan new normal, katanya syaratnya R0 harus di bawah 1. Sementara Sumut masih berada di angka 1,4.
“Meskipun belum dijalankan tapi kita harus persiapkan,” kata Wakapolda.
Sementara itu Kabinda Sumut Ruruh Setyawibawa menambahkan berdasarkan hasil pengamatannya Sumut belum dapat menjalankan new normal. Sebab tren penyebaran Covid-19 belum menurun hingga sekarang.
Ruruh mengingatkan yang terpenting saat ini adalah menjalanlan protokol kesehatan.
"Jika mengacu WHO, kita sama sekali belum, penerapan keadaan new normal belum dapat dilaksanakan," kata Ruruh.
Sedangkan Kasdam I Bukit Barisan Didied Pramudito menyampaikan saat ini ada 4 provinsi di Indonesia yang siap melaksanakan new normal.
Keempat daerah tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo, serta ada beberapa kabupaten/kota di Indonesia.
Menurut Didied, seperti di daerah lain, TNI-POLRI akan berada di depan jika hal tersebut dijalankan.
Pemerintah daerah menurutnya membantu bertugas mengimbau masyarakat tentang pendisiplinan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, mengecek suhu tubuh, cuci tangan, membatasi jumlah kapasitas di sarana umum dan lain sebagainya. ( tanai)
