Madina | jurnalpost.net
Sekitar kurang lebih 20 HA Sawah tidak bisa ditanami di daerah, Aek Halombuk, Aek Gonting Salak dan Saba Belok yang ada di Lingkungan 9, Kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu, Madina, Jum'at( 3/2).
Sudah 2 bulan lebih sehabis panen ,warga tidak bisa menanam padi di sawahnya karena tidak air disawahnya.
Masyarakat Kelurahan Simangambat, Lingkungan 8 dan 9 yang bersawah didaerah tersebut, sangat bergantung kepada Saluran Irigasi Batang Angkola,. Berhubung informasi Saluran air tersebut jebol di dekat Sungai Batang Angkola, Desa Sayur Matinggi, hingga belasan sampai puluhan meter beberapa waktu yang lalu.
Informasi yang didapat dari petugas saluran Irigasi Saluran irigasi sudah dikerjakan secara sederhana, tetapi tidak bisa ditambah debit air,takut jebol sehingga air yang salurkan sangat kecil sekali.
Mengingat Sungai Batu Tunggal , Debit airnya sangat kecil sehingga sebahagian warga yang bertani di Saba Aek Halombuk, Aek Gonting Salak dan Saba Belok, sudah pasrah karena tidak bisa ditanami.
Jum'at( 3/2), Beberapa Kepala Lingkungan dan Sekling Se Kelurahan Simangambat mengajak masyarakat untuk bergotong royong di daerah Sungai Batu Tunggal di Kelurahan Simangambat.
Dengan hanya berbekal seadanya ,namun tekad Kepling dan Sekling Tidak pernah pudar untuk berusaha membersihkan rumput, mengangkat batu batu yang ada di Sungai dan lainnya agar dapat mengalir.
Kepada awak media ini, Syukur Pulungan dkk selaku penggerak gotong royong mengharapkan kepada pihak Kelurahan, Kecamatan hingga Bupati Madina agar segera memperhatikan nasib warga yang tidak bisa bertani ,gara gara air tidak sampai kesawah.
Begitu juga kepada PPl Pertanian yang ada di Kelurahan Simangambat, Syukur berharap agar membantu warga untuk mencari solusi agar sawah dapat ditanami.( Zakaria)
