Humbahas | jurnalpost.net
Ikan Bilih atau yang santer disebut dalam bahasa Batak sebagai ikan “Pora-Pora” pernah menjadi primadona bagi nelayan yang ada di sekitaran perairan Danau Toba termasuk Kecamatan Baktiraja kabupaten Humbang Hasundutan.
Dulunya, hampir tiap hari para nelayan berhasil menangkap puluhan ton jenis ikan tersebut untuk dijual ke pasaran.
Namun karena diduga tidak adanya pengendalian dalam proses penangkapan yang terlalu bebas, Ikan Pora-Pora ini sempat hilang. Ikan tersebut juga bahkan sempat dikabarkan punah dalam 4 tahun terakhir.
Namun belakangan, beberapa nelayan di Desa Marbun Toruan, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasunduta, mengaku telah melihat Ikan Pora-Pora tersebut muncul kembali. Bahkan beberapa dari mereka telah kembali berhasil menangkap ikan tersebut dan menjualnya ke masyarakat untuk di konsumsi.
“Puji Tuhan, Ikan Pora-Pora sudah muncul kembali. Kami sudah berhasil menangkapnya dan menjualnya. Tapi belum sebanyak yang tahun kemarin”, ujar Marbun, salah satu nelayan warga Baktiraja, Jumat 25-08-23.
Para nelayan pun berharap agar pemerintah segera merespon kemunculan kembali ikan tersebut. Pemerintah diminta agar membuat aturan atau tata cara agar kelangsungan hidup Ikan Pora-Pora terus meningkat dan menjadi salah satu penghasilan warga.
Hal senada diungkapkan oleh Camat Baktiraja, Sanggam Lumban Gaol. Ia membenarkan adanya fenomena kemunculan kembali Ikan Pora-Pora.
Menurut Sanggam, kemunculan ikan tersebut merupakan anugerah tersendiri buat Kabupaten Humbang Hasundutan, khususnya Kecamatan Baktiraja. Karena dengan begitu, beberapa nelayan akan kembali mendapatkan pekerjaannya setelah sempat beberapa tahun terhenti.
“Tapi mengenai peraturan atau mungkin Perda, ada baiknya kita akan meneruskan ini ke pihak instansi terkait. Karena pada dasarnya kita memang mendukung. Disamping sebagai sumber pendapatan warga masyarakat setempat, tentu saja nilai gizi dari ikan ini juga wajib kita perhitungkan untuk kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya,” tutup Sanggam.
(J Purba)
