Madina | jurnalpost.Net
Oleh: Nur Miswari Simanjuntak, S.H,,M.Hc.
Advokat Muda & Tokoh Pemuda Madina.
Madina :30 Oktober 2025 – Selaku salah seorang tokoh muda Mandailing Natal menyampaikan sangat mengapresiasi mengenai perkembangan terakhir penyelesaian sengketa tapal batas antara Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, dan Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (TAPSEL).
Sengketa yang telah berlangsung puluhan tahun ini merupakan babak kelam yang menimbulkan ketidakpastian hukum dan menghambat pembangunan di wilayah perbatasan. Selama ini, masyarakat Kecamatan Siabu merasakan ketidakadilan akibat klaim dan penguasaan wilayah yang tidak sah secara hukum oleh pihak lain.
Namun, angin segar kini berhembus. Kami menyambut positif dan mengapresiasi setinggi-tingginya komitmen Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal beserta seluruh jajarannya, yang telah memperjuangkan penyelesaian sengketa ini dengan sungguh-sungguh melalui berbagai jalur yang ada.
Terobosan paling signifikan adalah kehadiran Tim dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia untuk melakukan peninjauan lapangan. Langkah ini merupakan kemajuan konkret dan sinyal yang sangat kuat menuju penyelesaian akhir yang kami nantikan. Kehadiran tim pusat memberikan harapan baru dan membangun optimisme di tengah masyarakat, setelah sekian lama kami menanti kepastian dan keadilan.
"Sebagai generasi muda dan praktisi hukum, kami melihat langkah Kemendagri ini sebagai wujud nyata dari prinsip Negara Hukum. Proses yang objektif, transparan, dan berbasis bukti hukum yang kuat adalah kunci penyelesaian," ujar Miswari Simanjuntak, SH., dalam pernyataannya. "Kami mendesak agar proses ini segera difinalisasi dengan hasil yang adil, mengembalikan kedaulatan wilayah Kecamatan Siabu sepenuhnya, sesuai dengan bukti-bukti historis dan yuridis yang tak terbantahkan."
Kami siap mendukung penuh dan bekerjasama dengan semua pihak untuk memastikan proses finalisasi ini berjalan lancar. Kami berharap, dengan diselesaikannya sengketa ini, pembangunan dan kedamaian dapat segera dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat di perbatasan.( Zakaria)
