
Medan | jurnalpost.Net
**Kurnia Ramadhan Raih Gelar Duta Pendidikan Disabilitas Sumatera Utara 2025 dan Masuk Top 5 Putera Puteri Pendidikan Sumatera Utara**
*Medan, 8 Juni 2025* — Malam penobatan *The Crowning Moment Putera Puteri Pendidikan Sumatera Utara 2025* yang digelar di Dimigo Resto & Space Medan, menjadi momen tak terlupakan bagi seorang pemuda inspiratif asal Serdang Bedagai: *Kurnia Ramadhan*, yang berhasil meraih *Gelar Duta Pendidikan Disabilitas Sumatera 2025* serta *menembus posisi Top 5 Putera Puteri Pendidikan Sumatera Utara 2025*.
Berusia 20 tahun, Kurnia berasal dari *Dusun IV Desa Marubun (Silapu), Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai*. Ia adalah anak dari keluarga sederhana — sang ayah bekerja sebagai karyawan swasta di perkebunan karet, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Namun keterbatasan ekonomi tak menyurutkan langkahnya untuk terus melangkah menuju panggung prestasi.
Saat ini, Kurnia tengah menempuh pendidikan di *Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)*, dengan mengambil jurusan *Manajemen Dakwah*. Bagi Kurnia, dunia pendidikan bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah jalan perjuangan, pemberdayaan, dan cahaya untuk masa depan — khususnya bagi kalangan disabilitas dan mereka yang hidup dalam keterbatasan.
Tak hanya itu, Kurnia juga merupakan alumni dari *MTsS Al Washliyah 40 Tinokkah*, sebuah lembaga pendidikan yang berlokasi di daerah terpencil namun terus berkomitmen mencetak generasi yang tangguh dan berprestasi.
> “Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi saya kekuatan dan kesempatan untuk berdiri di atas panggung ini. Kemenangan ini bukan milik saya semata, tetapi milik keluarga saya, sahabat, teman, guru, dosen, dan seluruh saudara yang selalu mendukung dalam diam maupun terang,” ujar Kurnia dengan mata berkaca-kaca usai malam penobatan.
Kurnia juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada kedua orang tuanya yang selalu mendoakan dan memberikan semangat meski dalam kondisi yang serba terbatas.
> “Saya berasal dari keluarga yang sederhana. Tapi saya percaya, yang sederhana bukan berarti tak bisa luar biasa,” tegasnya.
**Sebuah Pembuktian: Dari Dusun, Menuju Panggung Provinsi**
Apa yang diraih Kurnia menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi dan latar belakang bukan penghalang untuk meraih mimpi besar. Ia menunjukkan bahwa dengan semangat, ketulusan, dan tekad yang kuat, setiap anak muda — dari manapun asalnya — bisa bersinar.
Kepala MTsS Al Washliyah 40 Tinokkah, *Bapak Arifin, S.Pd., MM*, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini sebagai sebuah kebanggaan bagi madrasah dan masyarakat sekitar.
Salah satu guru MTsS Al Washliyah 40 Tinokkah, *Jasa Adi Pratama Putra Sitorus, S.Pd.*, turut menyampaikan rasa bangga:
> “Kami selaku guru Al Washliyah 40 Tinokkah yang sempat memberikan pendidikan kepada Kurnia Ramadhan merasa bangga dan haru atas prestasi-prestasi yang dicapai ananda kami. Kami berharap Kurnia Ramadhan dapat menjadi motivasi bagi peserta didik yang lainnya. Walaupun Al Washliyah 40 Tinokkah berada di desa yang jauh dari kota, namun telah melahirkan kader-kader yang berprestasi dan membanggakan.”
**Motivasi dari Kurnia Ramadhan**
> "Jangan pernah malu menjadi berbeda, jangan pernah takut untuk mencoba. Jalan mungkin berliku, tapi dengan doa, kerja keras, dan keikhlasan, Allah SWT akan bukakan pintu keberhasilan."
**Selamat dan sukses untuk Kurnia Ramadhan**, Duta Pendidikan Disabilitas Sumatera 2025. Teruslah menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia — bahwa keterbatasan bukanlah hambatan, melainkan batu loncatan untuk melompat lebih tinggi.
(Rafi saragih/Korwil Sumut)
--