Langkat | jurnalpost.Net
BPBD Sumatera Utara melaporkan adanya 11 orang tewas akibat banjir bandang di Kabupaten Langkat per sore pukul 17.00 WIB. Selain itu, terdapat 490.108 orang yang mengungsi dan total 502.440 orang terdampak bencana ini.
"Data sementara 11 orang meninggal dunia di Kabupaten Langkat," demikian laporan BPBD Sumut yang diberikan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut Parman Mahulae pada Senin (1/12/2025). Data ini diperkirakan terus bertambah karena masih ada sejumlah wilayah yang belum dievakuasi. Masalah stok makanan yang menipis juga menjadi permasalahan serius di daerah terdampak.
Banjir melanda 10 kecamatan di Langkat, dengan Kecamatan Besitang menjadi yang paling parah. Menurut Bupati Langkat Syah Afandin pada Rabu (26/11), ketinggian banjir di Besitang bahkan sudah mencapai atap rumah. Bencana juga menyebabkan akses jalan perbatasan Sumut-Aceh terputus. "Jalan antara Sumatera Utara dan Aceh itu terputus," ujarnya.
Pihak pemerintah daerah masih terus berupaya melakukan evakuasi warga dengan bantuan TNI AL menggunakan sampan. Namun, arus air yang deras akibat hujan yang terus turun serta keterbatasan perahu evakuasi menjadi hambatan. "Kita coba evakuasi bersama marinir, tapi arusnya begitu deras. Kita terbatas kemampuan, harapan kita bisa turun tim SAR dari provinsi untuk membantu," ucap Syah Afandin. Pada saat pengakuan tersebut, ia masih menunggu laporan korban jiwa selanjutnya dari petugas di lapangan dan menyatakan, "Sampai sekarang kita belum dapat laporan korban jiwa."
(Armansyah)
